Analisis Akurasi Enam Media Cetak dan Online

ANALISIS AKURASI 6 MEDIA CETAK DAN ONLINE 



Disusun Oleh 
Laily Mahda : 1643010061
Yasinta Fatma : 1643010072
Athaya Salsabila: 1643010091
Siti Aisyah : 1643010095
Rizkia Rachmadani: 1643010097
Adha Kautsar : 1643010118

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI 2016
JURNALISTIK MEDIA CETAK B



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Analisis Akurasi Enam Media Cetak dan Online  ini dengan tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.




Surabaya, 27 Februari 2018



Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Lingkaran Konsentris 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisa Akurasi Media Cetak 4
3.1.1. Koran Jawa Pos Edisi 23 Februari 2018 4
3.1.2. Koran Harian Pagi Surya 23 Februari 2018 5
3.1.3 Koran Harian Kompas Edisi 23 Februari 2018 6
3.2 Analisa Akurasi Media Online 7
3.2.1. Media Online detik.com 7
3.2.2. Media Online dawainusa.com 7
3.2.3. Media Online telegraf.co.id 8
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka
Lampiran


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berita merupakan hal yang penting untuk agar mengetahui perkembangan – perkembangan yang sedang terjadi . Berita dapat didapatkan di beberapa media , seperti media cetak , media elektronik dan media online . Seiring berjalan nya waktu , kini para penikmat berita tak lagi susah menikmati berita karena mengakses berita sekarang dapat melalui Sdmartphones dengan memanfaatkan adanya media online . Dengan adanya media online ini , menyebabkan banyak nya berita – berita yang terbit dari banyak media online dan masih belum terbukti akurat atau tidak nya dengan media lain. Oleh karena itu penulis menuliskan hasil analisis nya tentang akurasi berita anatara media cetak dan media online sehingga mengetahui seberapa akurasinya antara kedua media tersebut. Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini . Beberapa masalah tersebut antara lain : Bagaimana perbandingan akurasi berita pada media cetak dan media online murni 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis , maka tujua dari penulisan makalah ini adalah : Untuk mengetahui perbandingan akurasi berita pada media cetak dan media online yang telah di analisis BAB II LANDASAN TEORI Akurasi dalam berita merupakan sebuah hal yang wajib dipenuhi. Hingga kemudian, David Protess memperkenalkan Teori Lingkaran Konsentris, dalam melakukan wawancara. Berita merupakan upaya penyampaian kembali sebuah fakta. Berita yang baik adalah berita yang mampu menyampaikan informasi semirip mungkin, dengan fakta yang terjadi. Penyebutan semirip mungkin karena berita yang melakukan rekonstruksi 100 persen sama dengan fakta sebenarnya, sangat sulit dilakukan. Salah satu faktornya karena tenggat waktu pembuatan berita, yang wajib dipenuhi setiap reporter. Sehingga, dengan waktu yang terbatas, reporter harus merekonstruksi fakta semirip mungkin dengan aslinya, saat membuat berita. Dengan alasan tersebut, profesionalitas seorang reporter akan selalu diuji, dengan seberapa akurat berita yang dibuat. Ujian itu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan pembaca, pendengar, maupun penonton. Karena itu, pers umumnya memiliki sistem cek dan ricek, untuk memastikan kevalidan data dalam berita. Di pers barat, tugas itu menjadi tanggung jawab seorang fact checker. Meski begitu, penanggung jawab pertama terkait akurasi berita tetap berada di tangan seorang reporter. Teori Lingkaran Konsentris Salah satu metode pengumpulan bahan berita adalah wawancara. Bahkan bisa dikatakan, sebagian besar berita dibuat berdasarkan wawancara, dibandingkan bahan berupa dokumen. Dan pada kenyataannya, bahan berupa dokumen kerap masih harus dikonfirmasi kepada pembuat dokumen, atau orang-orang yang terkait dengan dokumen tersebut, melalui wawancara. Karena memegang peran penting, wawancara tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Termasuk, pemilihan narasumber yang akan diwawancarai. Sebab, pemilihan narasumber yang tepat turut menentukan akurasi sebuah berita. Untuk mendapatkan narasumber yang sesuai, David Protess memperkenalkan Teori Lingkaran Konsentris. Riwayat singkat tentang David Protess akan disampaikan di akhir artikel ini. Pada Teori Lingkaran Konsentris, David Protess membuat sebuah lingkaran. Di dalamnya, sebuah lingkaran dibuat lagi. Dan untuk ketiga kali, sebuah lingkaran dibuat kembali di dalam lingkaran kedua. Sehingga, ada tiga lingkaran yang dibuat. Ketiga lingkaran itu menunjukkan posisi kepentingan seorang narasumber dengan suatu fakta. Narasumber yang berada di lingkaran paling dalam, merupakan narasumber paling penting. Narasumber di lingkaran pertama adalah narasumber yang berhubungan langsung dengan fakta, misalnya korban, pelaku, atau saksi mata. Narasumber yang berada di lingkaran kedua adalah narasumber yang tidak berhubungan langsung dengan fakta, tetapi masih memiliki keterkaitan dengan fakta. Misalnya, petugas pemadam kebakaran, polisi, atau pengelola lalu lintas pelayaran laut. Narasumber di lingkaran kedua biasanya memiliki catatan kronologis fakta. Adapun, narasumber atau sumber di lingkaran ketiga, meski tidak berhubungan langsung dan memiliki keterkaitan dengan fakta, mengetahui kronologis fakta. Misalnya, laporan-laporan mengenai peristiwa yang telah tersebar. BAB III PEMBAHASAN 3.1 ANALISA AKURASI MEDIA CETAK 3.1.1 Analisis Koran Jawa Pos hari Jumat, 23 Februari 2018 Judul : Tiba di Jakarta, Novel Semangati Penyidik KPK Omission Tidak terdapat kelalaian dalam pencantuman sumber. Dalam semua kalimat langsung, dijelaskan secara gambling siapa penuturnya. Under/over emphasis Berita cukup seimbang. Tidak ada perhatian atau tekanan yang kurang atau berlebih Misspelling Ada beberapa kesalahan eja dalam berita tersebut, antara lain: Penulisan Kasatreskrim yang digabung seharusnya dipisah menjadi Kasat Reskrim Amnesty International, sebuah organisasi non-pemerintah, beberapa kali salah dalam penulisannya menjadi Amnesty Internasional dan Amnesti Internasional Kata kapolri dalam paragraf “Sebelumnya, presiden menginstruksi Kapolri untuk…” diawali dengan huruf kapital, padahal berada ditengah-tengah kalimat dan tidak diikuti nama kapolrinya. Seharusnya tidak perlu diawali huruf kapital Misquotes Ada kekurangan dalam menyebutkan waktu kedatangan Novel Baswedan digedung KPK. Di berita hanya disebutkan 13.08 tanpa disebutkan waktu Indonesia bagian barat, tengah, atau timur Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak ada kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber 3.1.2 Analisis Koran Harian Pagi Surya hari Jumat, 23 Februari 2018 Judul : Novel : Teror Tak Akan Lemahkan Saya Omission Pada berita ini tidak terdapat kelalaian pada pencatuman sumber. Pada akhir berita terdapat sumber berita tersebut. Under / Over Emphasis Berita yang disampaikan sudah cukup seimbang tidak melebih-lebihkan atau kekurangan dalam memberikan invormasi. Misspelling Terdapat penulisan loading dock international yang tidak dimiringkan. Padahal seharusnya kalimat tersebut dimiringkan sebab berasal dari bahasa inggris. Misquotes, incorrect age, name, date, and location Terdapat penulisan “Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif” yang seharusnya pimpinan KPK merupakan Agus Rahardjo. Yang berarti terdapat incorrect name pada berita tersebut. Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak ada kesalahan penampilan atribusi narasumber, sebab tidak digunakan atribusi dalam berita tersebut. 3.1.3 Analisis Koran Harian Kompas hari Jumat, 23 Februari 2018 Judul: Tak Henti Lawan Korupsi Omission Pada berita ini tidak terdapat kelalaian pada pencatuman sumber. Informasi berasal dari narasumber yang jelas. Setiap kutipan langsung maupun tidak terdapat narasumbernya. Pada akhir berita juga dicntumkan nama keredaksian agar pembaca mengerti siapa yang menulis berita dan mempertanggungjawabkannya. Under / Over Emphasis Berita yang disampaikan sudah cukup seimbang tidak melebih-lebihkan atau kekurangan dalam memberikan invormasi. Misspelling Tidak ditemukan kesalahan dalam penulisan di berita ini. Misquotes, incorrect age, name, date, and location Terdapat kesalahan penulisan waktu kedatangan Novel Baswedan di KPK. Beberapa media yang saya baca, Novel Baswedan datang di KPK sekitar pukul 13.00 WIB, sementara di koran ini pukul 11.50. Penulisan waktu ini menurut saya juga masih belum sempurna, keterangan waktu yang diberikan tidak mencantumkan Waktu Indonesia Barat-nya. Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak ada kesalahan penampilan atribusi narasumber. Atribusi yang diberikan kepada narasumber sudah sesuai. 3.2 ANALISIS BERITA ONLINE 3.2.1 Analisis Berita Online di detik.com Hari Kamis, 22 Februari 2018 Judul : KPK : Kembalinya Novel Jadi Vitamin dan Penguat Semangat Omission Pada berita ini tidak terjadi kelalaian tidak mencantumkan sumber , karena dalam berita ini terdapat sumber yang jelas Under/over emphasis Berita yang disampaikan sudah cukup seimbang dan tidak terjadi timpang Misspelling Dalam berita ini tidak ditemukan kesalahan eja pada penulisan beritanya Misquotes, incorrect age , name , date and location Berita ini menyantumkan nama , hari , tanggal , dan lokasi yang jelas , dan tidak terjadi kesalahan dalam penulisan nya Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak terjadinya kesalahan menampilkan atribusi narasumber , karena narasumber yang sudah sesuai 3.2.2 Analisis Berita di Media Online dawainusa.com Hari Kamis, 22 Februari 2018 Judul : novel baswedan kobarkan semangat baru pemberantasan korupsi. Ommision : Pada berita ini tidak terdapat kesalahan pada pemcantuman sumber. Informasi yang diaampaikan juga berasal dari sumber yang jelas terdapat pada awal. Dan membuat berita ini bisa dikatakan dapat mempertanggung jawabkan jika.terdapat kesalahan informasi didalamnya dengan menyertakan sumber didalamnya. Under / Over Emphasis Berita yang disampaikan sudah cukup seimbang tidak melebih-lebihkan atau kekurangan dalam memberikan informasi. Misspelling Didalam berita ini terdapat kesalahan eja dimana ada kata kata yang selah dalam proses pengetikan. Seperti yang terlihat di pertengahan paragraf penulis kata "semagat" yang mana sebenarnya maksud dari kata² itu yaitu "semangat". Terdapat juga kesalah dalam tanda hubung dimana dia menulis "model model" yang harusnya ditulis "model-model". Beberapa kata kata yang dituliskan penulis sebelum sudah benar dengan menggunakan kata hubung pada kata yang di baca 2 kali Misquotes, incorrect age, name, date, and location Pada berita ini tidak terdapat kesalahan dalam penulisan nama, umur, tanggal, dan lokasi. Semua data yang berhubungan dengan umur,nama,tanggal, dan lokasi di sajikan dengan informasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak ada kesalahan penampilan atribusi narasumber. Atribusi yang diberikan kepada narasumber sudah sesuai. 3.2.3 Analisis Berita di Media Online telegraf.co.id hari Jumat tanggal 23 Februari 2018 Judul : Kembalinya Novel Baswedan Munculkan Banyak Tanggapan Omission Pada berita ini tidak terdapat kelalaian pada pencatuman sumber. Pada akhir berita sudah tercantum sumber dan penulis berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Under / Over Emphasis Berita yang disampaikan sudah cukup seimbang. Tidak ada informasi yang dilebih-lebihkan atau di kurang-kurangkan pada berita ini. Misspelling Tidak ditemukan kesalahan dalam penulisan di berita ini. Misquotes, incorrect age, name, date, and location Terdapat kesalahan informasi mengenai penyambutan Novel Baswedan oleh Harun Al Rasyid di Gedung KPK. Padahal dari berita-berita di media lain menjelaskan bahwa Harun Al Rasyid sudah menyambut dan menemani Novel Baswedan di Bandara, bukan di Gedung KPK. Kesalahan menampilkan atribusi narasumber Tidak ada kesalahan penampilan atribusi narasumber. Atribusi yang diberikan kepada narasumber sudah sesuai. BAB IV PENUTUP Setelah membandingkan 6 berita di atas, dimana 3 berasal dari media cetak yaitu koran Kompas, Jawa Pos, dan Harian Pagi Surya dengan 3 berita dari media online yaitu detik.com, telegraf.co.id, dan dawainusa.com tentang kepulangan Novel Baswedan dari Singapura setelah pengobatannya pascateror penyiraman air keras, kami mendapatkan kesimpulan mengenai akurasi berita di masing-masing media. Kami menggunakan 5 indikator akurasi berita, yaitu: Omission : kelalaian dalam mencantumkan sumber Under/over emphasis : kurang/berlebihan dalam memberi perhatian/tekanan Misspelling : kesalahan eja Misquotes : kesalahan dalam penyebutan usia, nama, tanggal, lokasi, dsb Kesalahan menampilkan atibusi narasumber Dari 5 indikator di atas, media online lebih sering melakukan kesalahan dibandingkan media cetak. Mayoritas wartawannya melakukan kesalahan di indikator misspelling dan misquotes. Deadline produksi berita yang sangat cepat, dalam hitungan menit, bahkan detik, membuat hal-hal seperti ini lebih jamak ditemui dalam media online, daripada media cetak yang deadline produksi beritanya harian.

Komentar

Postingan Populer