BERITA FEATURE (4/6)


Jajanan Tradisional Masih HITZ dikalangan Remaja
Oleh : Laily Mahda Pahlevi (B/1643010061)

     Siapa bilang jajanan tradisional sudah ketinggalan jaman ?, nyatanya jajanan tradisional malah lebih banyak peminatnya. Kenapa demikian, karena dengan perkembangan jaman seperti sekarang ini, jajanan tradisional dapat dengan mudah didistribusikan dikalangan masyarakat terutama remaja. Dari beberapa wawancara yang sudah dilakukan rata rata remaja memang masih gemar menikmati jajanan tradisional dengan alasan jajanan itu mempunyai rasa yang khas dan enak untuk dimakan. Contohnya saja seperti lumpia, onde onde, kue cucur, lapis, kelepon, nagasari, gethok, dan lain lain. Menurut salah seorang penggemar jajanan tradisional bernama Alfi Arnisyah Melati mahasiswi jurusan akuntansi “ Aku suka sih makan jajan tradisional, ya memang dari harga juga murah, nyarinya juga gampang, kalau masalah rasa sih enak enak aja”. 
     Meskipun jajanan tradisional rata rata hanya orang tua saja yang membuat, namun penikmatnya tak hanya dari kalangan orang tua aja loh. Terbukti juga di beberapa tempat, bahkan di kampus pun banyak yang berjualan jajanan tradisional yang notabene malah banyak pembelinya. Novia Mas’ulah, mahasiswi fakultas pertanian ini menjual jajanan tradisional untuk menambah uang saku kuliahnya. Menurutnya berjualan jajanan tradisional ini mudah karena peminatnya banyak dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga hanya dengan duduk di lobby sudah banyak pembeli yang datang. Bahkan banyak mahasiswi yang membeli jajanan ini dibuat untuk sarapan dipagi hari, “Yah buat ganjal perut”, tambahnya.



     Cara berjualan Novia ini cukup tidak mengeluarkan biaya besar dengan menyewa stand atau apa, dia hanya mengambil jajanan dari orang lalu menjualnya di Asrama Putri UPN “Veteran” Jawa Timur. Uniknya lagi antusias dari para pembeli yang sudah jelas dikalangan mahasiswi/ remaja ini, Novia hanya memberi pesan di grup asrama dengan kata kata “Jajanan 2k udah ada di lantai 3 nih”, dengan menunggu beberapa menit banyak pembeli yang langsung menuju ke lantai 3 untuk membeli jajanan. “Terkadang nggak sampai 3 jam aja jajanya udah abis mbak” kata Novia. Dilihat dari antusias para anak remaja/ mahasiswi membuktikan bahwa jajanan tradisional masih dinikmati, tak hanya orang tua saja tapi anak muda juga.
     Ada lagi hal yang membuktikan bahwa jajanan tradisional ini masih banyak peminatnya terutama di kalangan remaja. Contohnya saja seperti kantin kejujuran di salah satu kampus negeri seperti UPN “Veteran” Jawa Timur, kantin kejujuran ini berjualan aneka jajanan tradisional, da nada beberapa pula minuman minuman. Kantin ini buka sekitar jam 9 pagi dan tutup pada jam 4 sore. Banyak sekali pembeli yang membeli jajanan tersebut, dan kantin kejujuran ini di lakukan dalam jangka waktu yang lama. Bagusnya kantin kejujuran berisi jajanan tradisional ini tak hanya ada di 1 fakultas saja namun berada di beberapa fakultas seperti FISIP dan FEB.
     

     Cukup membuktikan bukan bahwa jajanan tradisional masih digemari oleh anak remaja. Bahkan yang berjualan pun dari mahasiswa/ mahasiswi sendir yang notabene mereka juga remaja. Tak hanya dapat menikmati rasa dari jajanan tradisional, bahkan kita juga dapat berbisnis dan meraup keuntungan hanya dengan berjualan jajanan tradisional. Cukup menginspirasi bukan untuk kalian. Modal murah, untuk mahal seperti para penjual yang diatas itu.
     Jadi buat kalian yang masih bingung nih jajanan tradisional ini enak nggak sih ?,  jangan kawatir, bisa dibaca kan di atas banyak kok yang masih menggemari jajanan tradisional, malah dapat juga meraup keuntungan. Murah tapi rasa tetep juara loh.


Foto bersama narasumber

Komentar

Postingan Populer